Jumat, 01 Juni 2012

PEDAGOGI

Ok pembaca..
Sebelum kuliah esok paginya, alangkah baiknya kita sudah mempelajari topiknya pada malam atau satu hari sebelumnya.
Baiklah, besok adalah mata kuliah Psikologi pedidikan dengan topik pedagogi. Sebelumnya saya memang sudah saya post tentang pedagogi tetapi itu mengambil refrensi dari internet. Nah, setelah saya membaca buku saya, ternyata banyak yang berbeda definisi dari pedagogi itu, sehingga saya rasa saya harus mengepost yang ada di buku Psikologi Pendidikan edisi kedua pengarang John W. Santrock hal 419. CEKIDOT..

Pengetahuan Ahli dan Pengetahuan Isi Pedagogis
Pengetahuan ahli (expert knowledge) berarti pengetahuan yang unggul dalam isi atau materi dari suatu pelajaran atau disiplin ilmu tertentu
Pengetahuan isi pedagogis (pedagogical content knowledge) adalah pengetahuan tentang cara mengajarkan disiplin tertentu secara efektif (Shulman, 1987).
Keduanya dibutuhkan untuk menjadi guru yang ahli. Guru yang ahli tahu stuktur disiplin ilmu dan pengetahuan ini memberi mereka kemampuan untuk menciptakan peta kognitif yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk memberikan tugas pelajaran kepada murid, sebagai pedoman penilaian kemajuan murid, dan sebagai pedoman dalam memberi petanyaan dan menilai jawaban murid (National Research Council, 1999).
Kita akan membahas lima area isi atau mata pelajaran.

1. Membaca
Model Call memaparkan lima tahap dalam perkembangan membaca :
  • Tahap 0. Dari kelahiran sampai grade satu, menidentifikasi huruf abjad dan belajar menulis nama sendiri.
  • Tahap 1. Digrade satu dan dua, belajar mengucapkan huruf dan melengkapi pembelajaran huruf nama dan suaranya.
  • Tahap 2. Di grade dua dan tiga, makin lancar dalam membaca dan menyelesaikan pembelajaran nama dan suara.
  • Tahap 3. Di grade empat sampai delapan, anak makin mampu mendapatkan informasi dari bacaannya.
  • Tahap 4. Di SMA telah menjadi pembaca yang kompeten dan memahami materi dari perspektif yang berbeda- beda.
Pendekatan untuk Membaca
  • Pendekatan fonetik dan keahlian dasar. Pendekatan ini menggunakan pengajaran phonemic awareness ( membagi dan mengolah suara dalam kata) dan phonics ( mempelajari bahwa suara diwakili oleh huruf yang dapat di padukan untuk membentuk kata).
  • Pendekatan bahasa-keseluruhan. Intruksi membaca harus paralel dengan pembelajaran bahasa alamiah anak. Sejak awal materi bacaan harus menyeluruh dan bermakna. Artinya, dalam pengajaran membawa awal, anak harus diberi materi dalam bentuk komplet, seperti cerita dan puisi.
Pendekatan Kognitif untuk membaca menekankan pada decoding (penguraian) dan pemahaman kata, mengkontruksi makna, dan mengembangkan strategi membaca ahli. Teks punya makna yang harus di kontruksikan oleh pembaca secara aktif. Kemampuan untuk mengubah dan memikirkan suara juga penting.
Pendekatan konstruktivitis sosial untuk membaca menekankan bahwa :
  1. Konteks sosial memainkan peran penting dalam proses belajar membaca.
  2. Pembaca yang berpengtahuan luas mesti mengajari pembaca yang kurang berpengtahuan. Makna dinegoisasikan secara sosial. Pengajaran resiprokal adalah teknik berharga untuk membantu murid meningkatkan kemampuan membaca mereka.
2. Menulis
Kemampuan menulis anak berkembang seiring dengan waktu, dan dimulai dari coret coret. Kebanyakkan anak usia empat tahun dapat menulis namanya. Kebanyakan anak usia lima tahun dapat menulis huruf-huruf dan menyalin beberapa kata pendek. Kemajuan dalam perkembangan bahasa dan kognitif anak akan menjadi dasar bagi kemampuan menulis.
Pendekatan kognitif untuk menulis menekankan banyak hal yang juga ditekankan dalam membaca seperti pengkontruksikan makna dan mengembangkan strategi. Perencanaan, pemecahan problem, revisi merupakan faktor yang sangat penting.
Pendekatan konstruktivitis sosial untuk menulis difokuskan pada konteks sosial dimana tulisan itu dibuat. Konteks sosial ini mencakup perlunya murid berpartisipasi dalam komunitas penulisan untuk memahami hubungan penulis/ pembaca dan memahami perspektif orang lain.

3.Matematika
Anak punya pemahaman terhadap konsep numerik sebelum mereka masuk grade satu. Saat mereka masuk sekolah anak mempelajari lebih banyak keterampilan numerik.
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM, 2000) telah mendeskripsikan prinsip dasar dan standar untuk matematika pada level yang berbeda.
  • Taman Kanak-kanak sampai grade dua.
  • Grade tiga sampai grade lima
  • Grade 6 sampai 8
  • Grade 9 sampai 12
Cukup sampai disini dulu ya...
:)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar